Kamis, 25 Juni 2009

Pertemuan ASAP 25 Juni 2009

Konnichiwa, minna...

Ogenki desu ka ?? MySpace Lama nggak nulis posting yang bermutu .. MySpace

Minna,,
kemaren aku kan latihan teater di Teater ASAP sekolahku... Pelatih teaternya, seperti biasa ngasih motivasi & pelajaan2 hidup yg berguna bwd kita, para ASAPers.. Satu kalimat yang aku inget betul,

"Kalau kita pergi ke luar negeri, yang jauh dari keluarga, harus punya restu dari orang tua"

MySpace
Jadi keinget AFS. Gag lolossss.............!!! Maklum, aku paling gg bisa kalo disuruh ngomong. Faktor lain yang menyebabkan aku gag lolos : Ummi ama Nenek agak nggak rela aku ikut AFS.

"Kalau kita pergi ke luar negeri, yang jauh dari keluarga, harus punya restu dari orang tua"
Ummi sama Nenek nggak ngebolehin aku ke Jepang. Mungkin karena itu yah aku nggak lolos ? Hmm... Ternyata restu ortu itu penting banget. Makanya, bloggers yang baca postingan ini, kalo ngapa2in harus minta restu orang tua yah. Biar slalu berhasil... seenggaknya dapet yang terbaik..
MySpace

Oh iya, kemaren aku baru tau lirik marsnya ASAP. Walaaa,, ASAPers macam apa ini ???
MySpace

Ini dia liriknya :

Kumulai langkah kehidupan

Dengan memendam sejuta harap

Kususuri jalan yang kuberi

Walau penuh coba dan uji


Asap perjalanan

Tuk cari jati diri

Asap keluarga

Yang kan selalu bersama

Asap adalah cerita

Yang membuat hidup berwarna

Asap adalah cinta

Yang kan selalu di hati


Kami masih tegak berdiri

Menantang mimpi dan cita-cita

Bulir peluh mengalir pedih

Genggam tangan kokoh tak berpatah

Kalo ngga salah, yang bikin mbak Uthe. ASAPers yang udah lulus setaun lalu. Bagus banget liriknya,, ASAP banget...

Okeh, segitu dulu. Maaf yah kalo nggak mutu lagi..


♦ jya~! matta!! ♦

MySpace

Sabtu, 20 Juni 2009

Hanny dapett award lagi~~!!

MySpace MySpace MySpace MySpace MySpace
Yeeyy... Aku dapet award lagii... Duh,, senengnya... award ini namanya Tutorit Friendship Award dari Citra Pradipta. Thankz yaa kak (aku panggilnya kak ngga papa kan ?) Lama ngga dapert award... Jadi terharu...
MySpace

~begin Copy~
Inilah Award Tutorit Friendship itu...
Arti Award:
Tutorit Friendship merupakan award yang diberikan untuk blog/web yang kamu anggap paling meng-inspirasi dan sangat bersahabat.

Homework to Special Friends :
  • Buatlah postingan yang memuat gambar award ini di blog kamu.
  • Sebutkan siapa yang memberikan award beserta link blognya.
  • Hadiahkan award ini kepada 10 sahabatmu.
  • Kunjungi blognya dan beritahukan kalau ada award dari kamu untuknya.
  • Lakukan hal yang sama seperti yang memberikan award ke kamu.
  • Copas dari "Begin Copy" Sampai "End Copy" di blog anda.
Special Friends :
  1. Nacchi -- http://aishiteru-nacchi.blogspot.com
  2. Yuuri chan -- http://anime19boys.blogspot.com
  3. Faera/Naura chan -- http://faerea.blogspot.com
  4. Princess Volterra -- http://princessvoltera.blogspot.com
  5. Rifka -- http://ceritarifka.blogspot.com
  6. agito-chan -- http://agito-chan.blogspot.com
  7. Jihan -- http://tj-hanhan.blogspot.com
  8. Zahra -- http://zahra-nawati.blogspot.com
  9. Fadilla D Ruffy -- http://fadila-d-ruffi.blogspot.com
  10. Icha-pot -- http://ichapot.blogspot.com
Buat sobat yang namanya saya sebutkan diatas, selamat anda berhak mendapatkan Award Tutorit Friendship.

This is the easy way and the fastest way to:
  • Make your Authority Technorati explode.
  • Increase your Google Page Rank.
  • Get more traffic to your blog.
  • Makes more new friends.
So, once more congratulation. .

Thanks,

(Your name)

~~End Copy~~

dari 29 follower blogku, aku cuma bisa ngasi buat 10 orang. jadi, aku pilih aja yang kira-kira rajin ngeblog. yang nggak disebutin, aku minta maaf yah...
MySpace

♠ jya~! matta!! ♠
MySpace

Kamis, 18 Juni 2009

HAH!! Virus sialan!!!

Pagi ini, kira-kira jam 5.30 pagi lah, aku buka lappy ku tersaiiang ini. Mau buka fesbuk dan blog. Awalnya sih, normal-normal aja. Nah, pas sampe di Welcome Screen (yang buad pilih user account itu loh) yang muncul bukan nama2 users tapi malah windows yang isinya catetan berjudul : "81u3f4nt45y - Surabaya in my birthday"
Mampus gue!!!
Lappy ku tersaiiang ini kena viruss Flu Babi!!! Eh,, Blue Fantasy maksudna. Tuh virus, katanya temenku, kerjaannya nge hidden folder-folder yang ada. Nah lo. File2ku penting semua!!! Fotonya Darko, Rain, Indera, Boris kan gag boleh ilangggg!!! Yah, selain itu juga,, banyak hand out biology di situ... Karena udah jam 6, aku nggak sempet ngecekin folder2ku.
Pas pulang sekolah, aku nyalain lagi lappy ku tersaiiangs... Masih ada note Blue Fantasy itu. Aku baca tuh note baek2... Kayaknya yang bikin virus ini lagi patah hati. Hmm... Miris...
Truz truz...
Aku nggak kepikiran buat ngecekin folderku. Lupa. Nah, pas aku mau aplod foto buat di post ke blog, baru aku sadar. Folderku nggak bisa dibuka semua!!! Hadehhhh.... Mumeddd.... Foto2 penting itu ilang semua.... Huwwweeennggg~~~~!!!!!! *nangis guling-guling*
Nggak mau!!! Nggak mau!!! Pokoknya balikin seperti semula!!! Kalo perlu,, GUE TUNTUT YANG BIKIN VIRUS BIAR DIMASUKIN PENJARA!!!!
Gimana nihh????? Nggak bisa dibuka semuaaaaa........!!!
Betewe,, kompiku yang dulu juga kena virus itu. tapi udah lama. Sekarang? Masih ada, tapi jarang dipake. Ya iyalah. Pentium 2, virusan pula! Siapa coba yang mau make'?
Ada yang tahu nggak cara ngilangin virus blue fantasy?

♠ jya~! matta!! ♠

Minggu, 14 Juni 2009

My Dream Uniform

Akhir-akhir ini aku mulai bosen ama seragamnya Smaga yang cuma kemeja + kulot.

Jadinya, iseng2 aku coba gambar seragam impianku.

Gimana ya kalo seragamnya Smaga dibikin kayak gini??


♠ jya~! matta!! ♠

Jumat, 12 Juni 2009

Sasuke-kun~~~



Konnichiwa~~!

Kali ini aku gambar Sasuke-kun....

Bukan yang Shippuden..^^

gimana???

♠ jya~! matta!! ♠


Selasa, 09 Juni 2009

Misteri Malam di Kaki Bukit

…Titik Terang – Misteri Malam di Kaki Bukit Part II…
Jam menunjukkan pukul 11 malam. 6 jam sudah Rian dilaporkan menghilang. Tyo belum juga menghubungi. Semua masih menanti dengan cemas. Sunyi.

“Tim SAR juga belum nemuin Rian. Kita berdoa aja dulu,” kata Indera setelah dia selesai menelepon. Wajahnya tampak lelah, matanya sembab. Tentu saja dia panik, Rian adalah sahabat baiknya. Dia tak ingin terjadi sesuatu pada teman masa kecilnya itu.

Waktu terus berputar. Air mataku tak bisa berhenti mengalir. Rian pasti ketemu. Dia pasti selamat. Aku terus menenangkan diri. Sinta masih sibuk menghubungi handphone Tyo dengan panik. Matanya merah dan berair.

“Handphone Tyo nggak bisa dihubungi,” keluhnya. Wajah teman-teman semakin lesu. Air mataku semakin deras.

“Udah, Ta. Jangan nangis lagi. Rian pasti ketemu kok,” Nina mencoba menghiburku, meskipun dia sendiri juga cemas. Semua yang ada di villa komat-kamit, berdoa. Erni menyalakan televisi. Siapa tahu ada berita yang membantu.

“Headline News. Pemirsa, telah terjadi longsor di kawasan wisata Air Terjun Kaki Bukit.”

“Hei. Ini air terjun yang kita tuju tadi, kan?” tanya Erni cemas, “Rian pamit mau ke sana. Jangan-jangan…”

“Sshhhtt…” Indera mengisyaratkan Erni untuk diam. Wajahnya tampak serius.

Berita berlanjut, “Penduduk sekitar menemukan satu orang korban tewas tertimbun longsoran. Korban berusia sekitar 16 tahun dan diduga adalah pengunjung kawasan wisata ini.”

“Apa?!” semua temanku terperanjat. Termasuk aku.

“Identitas korban saat ini masih belum diketahui.”

Identitasnya belum diketahui. Belum tentu itu Rian. Nggak mungkin itu Rian. Aku memandang semua teman-temanku. Sepertinya mereka berpikiran sama denganku.

“Sin, coba kamu telepon lagi hape Tyo!” perintah Indera. Sinta menurut. Dia memencet tombol redial di hapenya. Semua menanti dengan cemas. Jauh lebih cemas dari sebelumnya. Sinta masih mencoba menghubungi. Tak lama kemudian, wajahnya tampak putus asa. Dia menggeleng lemas.

Satu jam menanti, Tyo tak juga menghubungi. Mataku sembab. Air mataku sudah kering, meski hatiku masih ingin menangis. Ya Tuhannnn… Selamatkan Rian…!!!

Tiba-tiba handphone Indera berdering. Ada pesan masuk. Dengan tergesa-gesa dia membukanya.

“SMS dari Tyo!” serunya.

“Apa isinya, Ndera???” tanya teman-teman, serempak.

From : Tyo
“Gw&tim SAR uda nemuin jejak Rian. Klian bdoa aja utk yg tbaek. D sni jrng ada sinyal. Gw g bs sring2 ngabarin lo”

“Dikirim jam 9 tadi. Kayaknya emang bener-bener susah cari sinyal di sana,” keluh Indera.

Tapi, teman-teman sudah agak tenang. Semoga saja satu petunjuk itu bisa membawa Tyo dan tim SAR ke Rian, dan Rian bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Tapi, aku masih belum bisa lega. Perasaanku benar-benar tidak enak.

“Minum dulu, Ta…” Nina menodorkan segelas air putih padaku. Aku meminumnya pelan-pelan. Mencoba untuk tenang.

Terdengar suara deru mobil mendekat ke villa. Tyo-kah? Aku mendongak, melihat ke luar jendela.

“Temen-temen! Itu Tyo dateng!!” seru Gita berjingkrak-jingkrak girang. Semua langsung berhamburan keluar dari villa.

“Yo! Gimana Yo, udah ketemu kan? Rian nggak pa-pa kan?” tanya Angel begitu sampai di mobil. Tyo mengangguk lemah. Wajahnya tampak sangat muram.

“Kenapa, Yo? Rian mana? Rian kenapa???” aku bertanya cemas. Tyo menghela napas. Perasaanku sangat tidak enak.

“Rian mana, Yo? Rian mana???” air mataku mengalir lagi. Aku melongok ke mobil ambulans yang ada di belakang mobil Tyo. Kenapa ada ambulans segala?

Dua orang petugas medis menurunkan sesuatu dari mobil. Tempat tidur?! Ah, ada sesuatu di atasnya. Tertutup kain putih.

Aku segera berlari ke arah ambulans dan membuka kain putih yang menutupi ‘sesuatu’ itu. Petugas medis yang ada di situ tak sempat mencegahku.

Begitu kubuka, tampak wajah seseorang yang sangat kukenal. Sangat ku sayangi. Sangat kurindukan. Aku tidak mampu lagi berdiri.

“Riiiiiiiaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!!!!!!!!!”

***


Aku terbangun. Kulihat sekeliling. Aku masih di kamar penginapan, rupanya. Kupegang dahiku. Basah dengan keringat. Ya Tuhan, ternyata aku mimpi buruk. Rasanya bener-bener nyata.

Aku masih mencoba mengatur napasku dan menenangkan diri saat hapeku berbunyi. SMS.

1 new message
Ree_yann^^

Syukurlah, kejadian itu benar-benar mimpi! Aku tersenyum girang. Kulihat jam di hapeku. Jam 16.04 tanggal 4 April. Sama dengan waktu Rian mengirim pesan kepadaku di mimpi itu. Kubuka pesannya.

From : Ree_yann^^
“Aku mau ngambil barang yang ketinggalan di air terjun dulu ya, Ta.”

Hah? Sama persis dengan yang ada di mimpiku. Aku segera merapikan rambutku dan berlari ke ruang tamu. Nina, Sinta, Erni, dan yang lainnya masih menonton televisi.

Tanpa banyak bicara, aku bertanya pada mereka, “Rian mana?”

“Rian? Ngapain kamu nyariin Rian?” Sinta menatap curiga. Astaga, aku lupa kalau dia juga menyukai Rian. Bodoh sekali aku bertanya padanya. Itu hanya akan memperburuk suasana.

“Oh, Rian tadi katanya mau keluar sebentar,” sahut Indera yang tiba-tiba muncul.

“Keluar? Ke mana?” Indera mengangkat bahu. Sinta masih menatapku curiga. Ah, bukan dia masalahku sekarang. Kulihat di sofa, handphonenya tertinggal. Lagi-lagi, sama dengan mimpiku.

Aku mencarinya keluar. Syukurlah, dia masih di sana. Tampaknya motornya bermasalah.

“Rian!” seruku. Aku segera berlari ke arahnya.

“Tata?”

“Syukurlah…!” seruku girang. Aku belum terlambat. Bisa-bisa, apa yang terjadi di mimpiku jadi kenyataan. Rian menatapku heran.

“Kamu nggak papa kan Yan?”

“Aku nggak papa. Emang seharusnya aku kenapa?” Rian tersenyum, tapi wajahnya masih keheranan.

“Nggak papa. Nggak papa. Kamu nggak papa kok!”

Aku berlutut di samping motor Vixion milik Rian, tersenyum bahagia dan lega.

“Kamu jangan kemana-mana ya! Kamu di sini aja. Please, jangan balik ke air terjun, ya! Please!” pintaku.

Rian berjongkok di sebelahku. Tersenyum, dan mengacak-acak rambutku.

“Iya… Iya… Aku nggak akan kemana-mana. Kenapa senyum-senyum gitu sih? Dasar anak aneh,” Rian mengacak-acak rambutku sekali lagi.

***

Jam menunjukkan pukul 11.30 malam. Televisi di ruang tamu villa masih menyala. Aku penasaran dengan mimpiku. Apakah di daerah itu benar-benar akan terjadi longsor?

Nina tertidur di sofa. Tadi dia kuminta menemani aku. Yah, bukan meminta, tapi memaksa.

“Headline News. Pemirsa, telah terjadi longsor di kawasan wisata Air Terjun Kaki Bukit. Dilaporkan dua rumah warga tertimbun longsoran. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut…”

Aku terbengong-bengong di depan televisi. Bagaimana mungkin kejadian yang ada di mimpiku sama persis dengan yang terjadi sekarang? Kecuali tentang Rian, tentunya.

Apa mimpi itu sebuah pertanda? Mungkin saja…

***


…Perpisahan Kelas – Misteri Malam di Kaki Bukit - Last Part…


Hari ini hari terakhir kami liburan di sini. Kejadian di mimpi itu masih terngiang di pikiranku. Aku jadi lebih sering mengirim SMS ke Rian, hanya untuk menanyakan keberadaannya. Yah, mungkin aku terlalu protektif padanya, mengingat dia bukan cowokku. Ah, maksudku, ‘belum jadi’ cowokku. Boleh kan aku berharap? :-P

Malam ini, kami akan mengadakan pesta syukuran kecil-kecilan. Tentu saja, masih dalam batas normal. Kami kan, hanya pisah kelas…

Pesta dimulai. Teman-teman duduk melingkar. Tumpeng mewah bikinan anak-anak yang ikut kelas Tata Boga sudah disiapkan di tengah lingkaran. Setelah berdoa, si tumpeng yang malang langsung hancur dijamah anak-anak.

“Duk… Duk…” seseorang memukul microphone. Yang lain langsung menoleh ke arah speaker. Ternyata yang membunyikan mik-nya adalah Rian.

Sementara yang lain teralih perhatiannya ke Rian, Indera mengambil kesempatan. Dia mengambil banyak-banyak lauk yang ada. Dasar cacingan.

“Eerrr… Temen-temen…” kata Rian, menghela napas sejenak, “gue mau nembak seorang cewe yang gue suka, saat ini juga.” Astajim… Tudepoin ni orang… Aku kali ya? Hehehe… Begitu pikirku. Semuanya bersorak, “ciieeeeee………”

Si cacingan Indera tiba-tiba sudah berada di samping Rian. Dia bertanya setengah berteriak, memprovokatori teman-teman, “Jadi, siapa cewek yang beruntung ngedapetin pangeran kelas kita ini?”

“Hhuuuuuuu………………”

“Sshh… Tenang semua. Sejak gue ngeliat dia, waktu MOS awal tahun ini,” katanya –Sinta langsung lemas, nggak mungkin dia. Dia kan teman sejak SMPnya-, “gue langsung suka sama dia. Dia baik banget ke gue. Dia yang selama ini jadi motivasi gue biar bisa jadi lebih baek,” dia menghela napas sejenak, “ Jadi, Lo mau nggak jadi pacar gue… TALITHA?”

“Ciiiieeeeeeeeeeeeeeeee………………………………..!!!!!!!!!!!”

Hah? Kepalaku rasanya berputar. Jantungku berdebar keras. Wajahku memerah.

“Hah? Aku?”

“Iya, kamu mau nggak?” dia terlihat sungguh-sungguh. Wajah imutnya terlihat sangat berharap.

“A-aku……”

Yah, kalian tau jawabannya kan??? :-P

♠ jya~! matta!! ♠


====================================================

PS : Haha... Gimana? ceritanya nggak banget yha??? Cerita ini terinspirasi dari pengalaman pribadi ku sendiri, lho... cuma diganti namanya. aku pernah mimpi salah seorang temenku,,yha,,kayak mimpinya Tata itulah. seharian nggak bisa tenang. sampe2 aku sms tuh orang. dia di mana. haha... nggak banget yha aku ini ........

Jumat, 05 Juni 2009

Misteri Malam di Kaki Bukit

...hilangnya Rian - Misteri Malam di Kaki Bukit Part 1...

“Duuh… capek…” aku menhapus peluh di keningku. Mentari tepat di atas kepala.

“Minum?” kata Rian sambil menyodorkan botol berisi 1,5 liter air minum. Matanya yang bersinar menatapku.

“Ah, nggak usah. Nanti aja,” aku segera memalingkan muka. Takut wajahku yang memerah terlihat olehnya. Dasar bodoh! Pikirku dalam hati. Sifat sok cool-ku muncul lagi. Aku segera melanjutkan jalanku. Rian berjalan di depanku. Semakin ke atas, jalannya semakin licin. Beberapa kali aku hampir jatuh terpeleset. Untungnya, Rian selalu menggandengku agar tidak terjatuh. Gyaaa~~! Aku semakin meleleh.

Kami sekelas sedang liburan ke sebuah air terjun di kabupaten Magetan. Itung-itung, perpisahan kelas. Kami akan naik ke kelas XI. Aku benar-benar berharap bisa sekelas dengannya.

“Ta, sini. Sendal kamu biar aku bawa. Ntar kepleset lagi,” kata Rian setelah aku terpeleset untuk kesepuluh kalinya. Aku tersipu. Kali ini, aku mengiyakan. Aku nggak mau terpeleset dan merepotkannya lagi. Aku berjalan paling belakang. Teman-temanku semua sudah ada di depan.

Karena itu, Rian memutuskan untuk menungguku.
Benar juga kata dia. Lebih mudah mendaki tanpa sandal. Atau mungkin karena jalannya sudah tidak terlalu licin? Ah, masa bodoh. Yang penting, ini berkat dia.
Samar-samar, terdengar suara gemercik air. Ah, sudah hampir sampai. Aku tersenyum girang.

Tiba-tiba, Rian menyahut, seolah tahu apa yang kupikirkan.

“Bukan itu air terjun yang kita tuju. Masih agak ke atas.”

Aku nyengir ke arahnya. Itu memang bukan jawaban yang ku harapkan. Tapi, ‘air terjun masih jauh’ berarti ‘kesempatanku bersama Rian jadi lebih banyak’. Aku mulai senang lagi.
Setelah mendaki selama 15 menit, akhirnya sampai juga ke air terjun itu. Uwaa…

Pemndangannya indah sekali… Dikelilingi tebing-tebing yang menjulang tinggi, air yang mengalir seperti jembatan ke langit. Subhanallah…

Teman-teman sudah sibuk dengan pistol airnya. Saling menembakkan satu sama lain. Asyiknya… Tapi aku masih capek. Jadi kuputuskan untuk beristirahat sejenak.
Baru satu menit bersantai menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan ini, ada yang menyemprotkan air ke leherku.

Dingin! Aku terlonjak kaget. Di belakangku, Rian terkekeh dengan manisnya. Matanya berkilat-kilat lucu. Bajunya sudah basah terkena air. Sebuah pistol air bertengger di tangannya.

“Riaaannn~~!!!”

“Tata, ayo gabung! Seru loh!!” katanya sambil berjalan ke arah teman-teman.

Aku tersenyum licik dan mengambil pistol air di tas. Pistol yang masih kosong segera kuisis dengan air dan menembakkannya ke Rian.

“Wooa!” dia kaget dan menoleh ke belakang. Aku terkikik geli. Imut banget wajahnya. Wajahku bersemu merah. Sejurus kemudian, kami terlibat dalam perang air yang seru. Kami tertawa-tawa bersama. Tak puas, aku ambil botol ‘peluru’ pistolku dan menyiramkannya ke Rian. Dia tersenyum pasrah. Air di pistolnya habis. Wajah memelasnya yang lucu lagi-lagi membuatku deg-degan. Riannn… Kamu kok imut banget sih?

Aku segera bergabung dengan teman-teman. Sementara Rian masih tersenyum sambil mengacak-acak rambutnya yang basah. Astaga… Lagi-lagi aku mengaguminya.
Setelah hampir satu jam bersenang-senang, kami pun kembali ke penginapan. Kali ini, Rian memintaku untuk jalan duluan. Katanya, lebih baik kalau aku jalan bersama teman-teman yang lain. Daripada tertinggal seperti tadi.

Aku menurut, segera bergabung dengan yang lain. Kulihat Rian masih mengobrol dengan teman-temannya. Aku tersenyum.


♠♠♠

Malamnya, aku sedang bermain dengan laptopku di kamar penginapan. Untung aku bawa Telkomsel Flashku. Segera kuperbarui status Facebookku : “habis menikmati hari yang menyenangkan! It’s the happiest day in my life ever!”

“Tok…Tok…” seseorang mengetuk pintu kamar.

“Tata, aku masuk ya…” Nina nongol dari pintu kamar. Dasar, belum juga dipersilahkan udah masuk duluan.

“Cie cie… Yang abis jalan bareng sama Rian… Suit suit…!” kata Nina.

“Jangan ngawur kamu. Aku abis ngerepotin dia nih!”

“Ah, udahlah… Kamu seneng kan…?” wajahku memerah.

“Ninaa~~~!!!” aku melempar bantal ke arahnya. Dia balas melemparku dengan guling.

“Idihhh….. Malu malu mau nihhh…. Ahahahahaha…”

“Eh… Dasar ember… Temen-temen denger bisa gawat…!!!”

“Dok…dok…dok…!!!” Pintu kamar diketuk keras. Aku dan Nina kaget bukan main.

“Ta! Talitha! Ta, gawatt!!!” suara Erni terdengar panik. Aku segera membuka pintu.

“Ada apa Er?” tanyaku. Aku mulai cemas. Ada apa ini? Nggak biasanya Erni panik seperti ini.

“Rian nggak ada!!!”

“Apa?!” aku kaget bukan main. Panik, takut, tak percaya. Nina menyahut, “Mungkin dia jalan-jalan? Telpon hapenya!”

“Nggak! Tyo dekaka udah nyari kemana-mana nggak ketemu…! Motornya Rian ada di depan. Hapenya juga ketinggalan di ruang tamu villa. Lo tau nggak Ta, kira-kira dia ke mana?” Tanya Erni panik.

Aku mencoba mengingat-ingat. Jam 4 sore tadi, dia sms aku. Belum sempat aku mengambil hape, Nina membuka inbox hapeku.

From : Ree_yann^^
“Aku mau ngambil barang yang ketinggalan di air terjun dulu ya, Ta.”


“Dia ke air terjun, Ta???” Tanya Nina tak percaya.

“Yang bener lo? Kan udah malem, kok elo nggak nyegah dia sih? Bahaya tau!” Erni malah memarahiku. Aku sempat berpikir, kenapa mereka memarahiku? Memang aku siapanya Rian?
Tiba-tiba Sinta muncul.

“Tyo tadi telpon aku. Katanya dia nemu jaketnya Rian di aliran sungai air terjun!”

Kakiku lemas. Nggak mungkin Rian………


♠♠♠

to be continued



Rabu, 03 Juni 2009

Pamer foto Darko

Ya ampunn,,, ngga nyangka koleksi foto The Master udah nyampe lebih dari 150 foto. Lebih dari separonya, of course Darko punya (96 foto, belum yang ada di hape dan komputer satunya)
Kali ini, mumpung lagi santai, ngaplod foto-foto Denny Darko ah....

Diambil dari : Fesbuk (dennydarko.infotainer@yahoo.com (Full) dennydarko.mindillusionist@yahoo.com), dan grupnya(Denny Darko), frenster (dennydarko.infotainer@yahoo.com), Jack de Lab's photo (Black Jade Magic Magazine), Fesbuk Indera Romero, de el el.dimek-ap dulu sebelum perform. duh,, imutt bngett ......
(dari FB Denny Darko)


Ni foto kegnya dah lumayan lama.
(dari Grup Denny Darko - FB)


Pengeroyokan Richard Rain (TM1) oleh kandidat season 2
(dari blog Black Jade Magic Magazine)


Syuting OB episode 3 Juni 2009
Ngga nonton nyesel...
(dari FB Indera Romero Full)


Keren kann???
Wallpaper hapeku loh....!
(dari FB Denny Darko Full)


Okkeh, foto-fotonya bru in yg bisa ke aplod... Kapan2 aku tambahin deh. Maap buad yang bosen gr2 aku posting the master terus. hehehe..............

Ni udah ada draft artikel tentang Jepang. Kapan2 di post....

♠ jya~! matta!! ♠

Template by:

Free Blog Templates